03.17 | 0
komentar
Honda Vario 150 Low Rider
Written By pijar mentariku on Jumat, 20 Februari 2015 | 03.17
Honda Zoomer Boys
Written By pijar mentariku on Selasa, 14 Mei 2013 | 05.16
Penyuka Turing dan Speed Lover
Piaggio
MP3, 2008 (Jakarta)
“Kurang puas dengan engine yang masih 250 cc, tapi yang saya pingin yang dikejar itu akselerasi dan power motor, bukan top speed,” kata Riko yang ternyata baru 1 tahun ini naik kendaraan roda dua, eh maksdunya roda tiga.
Buat mendongkrak performa, doi tentunya enggak ngerjain sendiri. Dengan bantuan 88 Scooter Garage, motor asal Italia ini dibore up jadi sekitar 300 cc.
“Biar enggak pusing pilih yang plug and play saja, yang tersedia paketan bore 300 cc tentunya merek Malossi,” jelas Limanto Bayuaji, sang mekanik yang nongkrong di Jl. Layur Selatan, No. 88, Rawamangun Jakarta Timur.
Paket Malossi terdiri dari head yang dilengkapi klep in 25 mm dan klep ex 22,2 mm serta noken as. Juga blok silinder dan piston 75,5 mm. Biar makin maksimal, stroke dan kruk as musti ganti pakai original Piaggio MP3 LT kapasitas 300 cc, dengan stroke 63 mm. Hasilnya kapasitas engine jadi bengkak di angka 281,90 cc. Tentu biar PNP alias Plug and Play, crankcase musti ganti juga pakai Piaggio MP3 LT 300 cc.
Penulis : Panji | Teks Editor : KR15 | Foto :
Boyo
waroengkopikoe
Riko Hardiman dari Klub Piaggio Owners Community (POC) Jakarta, termasuk
penyuka turing sekaligus speed lover. Bayangkan saja Piaggio MP3 yang notabene
big scooter dengan dua roda di depan dan satu di belakang dibekali engine 250
cc dirasa tarikannya masih kurang. Padahal dengan kapasitas asli 244,3 cc saja,
bisa tembus 124 km/jam.
“Kurang puas dengan engine yang masih 250 cc, tapi yang saya pingin yang dikejar itu akselerasi dan power motor, bukan top speed,” kata Riko yang ternyata baru 1 tahun ini naik kendaraan roda dua, eh maksdunya roda tiga.
Buat mendongkrak performa, doi tentunya enggak ngerjain sendiri. Dengan bantuan 88 Scooter Garage, motor asal Italia ini dibore up jadi sekitar 300 cc.
“Biar enggak pusing pilih yang plug and play saja, yang tersedia paketan bore 300 cc tentunya merek Malossi,” jelas Limanto Bayuaji, sang mekanik yang nongkrong di Jl. Layur Selatan, No. 88, Rawamangun Jakarta Timur.
Paket Malossi terdiri dari head yang dilengkapi klep in 25 mm dan klep ex 22,2 mm serta noken as. Juga blok silinder dan piston 75,5 mm. Biar makin maksimal, stroke dan kruk as musti ganti pakai original Piaggio MP3 LT kapasitas 300 cc, dengan stroke 63 mm. Hasilnya kapasitas engine jadi bengkak di angka 281,90 cc. Tentu biar PNP alias Plug and Play, crankcase musti ganti juga pakai Piaggio MP3 LT 300 cc.
Knalpot juga alirannya mesiti
diperlancar. “Saluran gas buang dipilih knalpot Akrapovic, biar suara si tiga
roda ini semakin garang,” kata Manto, sapaan mekanik specialis MP3 ini.
Urusan pendukung engine, variator original diganti dengan seperangkat variator multivar yang di dalamnya sudah terdapat roller 14 gram. Rumah roller ini tersedia satu set.
Agar transfer energi jadi semakin bagus didukung v-belt yang sudah menggunakan bahan kevlar. Juga kepunyaan Malossi. Karena kapasitas engine membengkak, kopling juga musti ganti yang lebih menggigit agar selip kopling minim terjadi, dipilih maxi delta clutch merek Malossi.
Hasilnya gimana bro? “Ketika toruing bareng teman yang pakai Suzuki Brugman 600 cc yang juga scooter matic, motor saya ditanjakan Nagrek-Garut masih bisa ngimbangin. Tapi, kalau trek lurus nyerah deh kan cc-nya saja sudah kelihatan 300 cc lawan 600 cc he..he..,” curhat Riko, yang beralih pakai motor dibanding mobil.
Ternyata, bore up extrime model begini masih bikin gatel Riko buat maksimalisasi Piaggio MP3 yang sudah jadi 300 cc ini. Doi kembali datang ke bengkel 88 Scooter Garage, Riko minta motornya diporting polish. “Setelah diporting polish semakin gila saja ini motor, tanjakan daerah Puncak, Nagreg dan Dieng enggak terasa, Bro,” tambahnya.
Dan ternyata lagi, doi masih kurang puas saja dengan bore upnya ini. Karena mekaniknya bilang, engine-nya mentok enggak bisa diupgrade lagi. Doi beralih ke dandan tampilan, bodi dilebur cat hitam metalik tapi dilebur clear dop Spies Hecker, sehingga menghasilkan warna hitam dop. Serta sentuhan warna oranye dibeberapa bagian part. “Ini dikerjakan oleh bengkel Lotec Terogong, Jl. Terogong, Jakarta Selatan,” tutupnya. (motorplus-online.com)
Urusan pendukung engine, variator original diganti dengan seperangkat variator multivar yang di dalamnya sudah terdapat roller 14 gram. Rumah roller ini tersedia satu set.
Agar transfer energi jadi semakin bagus didukung v-belt yang sudah menggunakan bahan kevlar. Juga kepunyaan Malossi. Karena kapasitas engine membengkak, kopling juga musti ganti yang lebih menggigit agar selip kopling minim terjadi, dipilih maxi delta clutch merek Malossi.
Hasilnya gimana bro? “Ketika toruing bareng teman yang pakai Suzuki Brugman 600 cc yang juga scooter matic, motor saya ditanjakan Nagrek-Garut masih bisa ngimbangin. Tapi, kalau trek lurus nyerah deh kan cc-nya saja sudah kelihatan 300 cc lawan 600 cc he..he..,” curhat Riko, yang beralih pakai motor dibanding mobil.
Ternyata, bore up extrime model begini masih bikin gatel Riko buat maksimalisasi Piaggio MP3 yang sudah jadi 300 cc ini. Doi kembali datang ke bengkel 88 Scooter Garage, Riko minta motornya diporting polish. “Setelah diporting polish semakin gila saja ini motor, tanjakan daerah Puncak, Nagreg dan Dieng enggak terasa, Bro,” tambahnya.
Dan ternyata lagi, doi masih kurang puas saja dengan bore upnya ini. Karena mekaniknya bilang, engine-nya mentok enggak bisa diupgrade lagi. Doi beralih ke dandan tampilan, bodi dilebur cat hitam metalik tapi dilebur clear dop Spies Hecker, sehingga menghasilkan warna hitam dop. Serta sentuhan warna oranye dibeberapa bagian part. “Ini dikerjakan oleh bengkel Lotec Terogong, Jl. Terogong, Jakarta Selatan,” tutupnya. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Torque Driver : Malossi
Filter udara : Malossi Air Filter
Per Torsi : Malossi Torque Spring
Variator : Mallosi
88 Scooter Garage: 021-4704581
Torque Driver : Malossi
Filter udara : Malossi Air Filter
Per Torsi : Malossi Torque Spring
Variator : Mallosi
88 Scooter Garage: 021-4704581
waroengkopikoe
05.00 | 0
komentar
Lebih Nyaman Dan Elegan
Written By pijar mentariku on Sabtu, 11 Mei 2013 | 01.56
HONDA
PCX125 2011 (Jakarta)
waroengkopikoe
Franky Sarmanella punya bakat lebih dalam urusan modifikasi. Apalagi buat
tunggannnya sendiri. Honda PCX125 yang dijadikan objek imajinasinya, cukup
mewakili pribadi dirinya yang melakukan modifikasinya ini seorang diri.
Franky yang juga aktif di klub Honda
PCX Club Indonesia (HPCI) lebih serius di area kaki-kaki. Lingkar roda pakai
pelek lebar 5 inci untuk depan, dan 6 inci untuk belakang.
“Untuk roda belakang enggak pakai mounting tambahan seperti kebanyakan modifikasi motor matik lainnya yang dibuat low rider. PCX kan bodinya sudah bongsor jadi saya lebih nyaman pakai roda lebar tapi sumbu roda belakang tak diubah,” jelas Franky.
Dengan bodi berwarna silver, Franky berinisiatif menambahkan aksen serat karbon seperti di area bodi tengah, dek, dan cover CVT. Selain itu, motor ini juga aplikasi electric mirror. Untuk mengatur kaca spion tinggal pencet tombol yang ada di dalam boks bagasi depan.
Jangan salah, PCX125 ini juga mesinnya sudah bore up 150 cc. “Jadi, kalau turing bareng klub juga enggak takut ketinggalan PCX keluaran baru yang sudah 150 cc, ” kekeh pria yang tinggal di Jl. Puri Sakti No. 8, Antasari, Cipete, Jakarta Selatan.
Oke deh! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Pirelli Diablo 150/60-14
Ban belakang: Pirelli Diablo 160/60-14
Winshield : Givi
Silencer : Byson
Jok : Murano
Penulis : Ismet | Teks Editor : KR15 | Foto :
Lomo“Untuk roda belakang enggak pakai mounting tambahan seperti kebanyakan modifikasi motor matik lainnya yang dibuat low rider. PCX kan bodinya sudah bongsor jadi saya lebih nyaman pakai roda lebar tapi sumbu roda belakang tak diubah,” jelas Franky.
Dengan bodi berwarna silver, Franky berinisiatif menambahkan aksen serat karbon seperti di area bodi tengah, dek, dan cover CVT. Selain itu, motor ini juga aplikasi electric mirror. Untuk mengatur kaca spion tinggal pencet tombol yang ada di dalam boks bagasi depan.
Jangan salah, PCX125 ini juga mesinnya sudah bore up 150 cc. “Jadi, kalau turing bareng klub juga enggak takut ketinggalan PCX keluaran baru yang sudah 150 cc, ” kekeh pria yang tinggal di Jl. Puri Sakti No. 8, Antasari, Cipete, Jakarta Selatan.
Oke deh! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Pirelli Diablo 150/60-14
Ban belakang: Pirelli Diablo 160/60-14
Winshield : Givi
Silencer : Byson
Jok : Murano
waroengkopikoe
01.56 | 1
komentar
Tema Futuristik Pada Modifikasi Pertama
Written By pijar mentariku on Minggu, 21 April 2013 | 20.35
All New HONDA BEAT-F1, 2012 (Jakarta)
waroengkopikoe
Di salah satu sudut peluncurannya kemarin siang
(11/10), nampak juga All New Honda BeAT-
FI versi modifikasi. Ups, desainnya keren sob! Terlihat kalau desainnya dibuat
makin kekar dengan konsep modern futuristik. Padahal ubahannya enggak terlalu
banyak loh...
Dari kaki-kaki, biar lebih kekar pelek Honda PCX 150
sengaja dipasang. As roda yang sama ukurannya membuat proses memindahkan pelek
ini terasa mudah. Suspensi depan upside down dan ban ukuran 120 di depan serta
140 di belakang juga dipilih untuk menguatkan kesan kekar.
Sedang pada bodi, penambahan bodi kit tidak terlalu
banyak. Cuma di area cover dek pijakan kaki bagian bawah dan bodi samping
bagian belakang.
Cover knalpot juga diracik ulang dengan desain
serupa moge-moge Honda. Malah kalau dibandingkan dengan knalpot standar CBR
250R, masih lebih keren ini.
Yang menarik, langkah body cutting membuat tampilan
lebih hidup. Silahkan lihat area bawah setang bagian dalam, bukan cuma
dilubangi tapi di bagian dalamnya ditutup dengan kasa berwarna kontras.
Jok diramu mengikuti tren, model 3D berwarna silver
membuat tampilannya makin futuristik. Aksesori genuine dari Honda juga turut
diaplikasi. Ada karpet dek pijakan kaki, visor di setang dan pemanis boks
filter udara.
Udah gitu aja, tapi enak dilihat kan?
(motorplus-online.com)
Penulis : Popo | Teks Editor : KR15 | Foto : Popo,
Yosi
waroengkopikoe
20.35 | 0
komentar
Langganan:
Postingan (Atom)