SUZUKISKYWAVE125 2010 BOGOR
Reno
Ardiansyah, pemilik Skywave 125
tahu betul kalau basic skubek pabrikan berlogo ‘S’ besar itu berbodi gambot di
kelasnya. Baik itu ukuran panjang ataupun lebar. Sehingga dimodif aliran bober
low rider pun menurut Reno, masi sah-sah saja. Iyalah, kan dia yang punya
motor. Terserah dia mau diapain juga!
Pemilik email: momoreno@yahoo, co.id, percaya rumah modifikasi Han’s Custom di Bogor untuk mengubahnya.
Caranya menerapkan bodi kit di beberapa bagian cover bodi yang memang harus diperlihatkan ke khalayak. Apalagi rencananya Reno bakal mengikutkan tunggangannya di ajang tahunan MOTOR Plus Skubek Contezt 2011 di Senayan, Jakarta minggu lalu.
Semua dicustom ulang dengan bodi kit yang mengandalkan serat fiber. Agar terlihat lebih besar dari biasanya. “Kesan low rider dimunculkan lewat ubahan pada kaki depan dan belakang yang diubah lebih lebar juga memanjang ke belakang,” ucap pemilik alamat di kartu tanda pendukuk Jl. Villa Duta, Ciheleut, Bogor.
Kini ubahan pun dapat dirasakan dari bentuk tebeng depan hingga sayap samping yang memang diperlebar lewat bantuan bahan serat fiber tadi. Biar enak dipandang, tebeng depan asli dipercantik ulang pakai pelat mika kaca model cembung. Kalau lirik dari samping, kesannya tuh skubek bisa dilihat hingga bagian dalamnya.
Pemilik email: momoreno@yahoo, co.id, percaya rumah modifikasi Han’s Custom di Bogor untuk mengubahnya.
Caranya menerapkan bodi kit di beberapa bagian cover bodi yang memang harus diperlihatkan ke khalayak. Apalagi rencananya Reno bakal mengikutkan tunggangannya di ajang tahunan MOTOR Plus Skubek Contezt 2011 di Senayan, Jakarta minggu lalu.
Semua dicustom ulang dengan bodi kit yang mengandalkan serat fiber. Agar terlihat lebih besar dari biasanya. “Kesan low rider dimunculkan lewat ubahan pada kaki depan dan belakang yang diubah lebih lebar juga memanjang ke belakang,” ucap pemilik alamat di kartu tanda pendukuk Jl. Villa Duta, Ciheleut, Bogor.
Kini ubahan pun dapat dirasakan dari bentuk tebeng depan hingga sayap samping yang memang diperlebar lewat bantuan bahan serat fiber tadi. Biar enak dipandang, tebeng depan asli dipercantik ulang pakai pelat mika kaca model cembung. Kalau lirik dari samping, kesannya tuh skubek bisa dilihat hingga bagian dalamnya.
Lebarnya tebeng depan tadi akhirya memaksa kaki depan dibengkek
keluar atau bergeser ke keluar. Dan cara umum yang biasa dilakukan para
modifikator adalah mengganti bagian segitiga bawah atau besi pegangan pipa
teleskopiknya, serta memasang adaptor setang yang juga banyak dijual toko
variasi.
“Setang pakai model robocop ditambah layar LCD biar lebih berkesan kalau ini skubek hitech. Selain itu juga, kulit jok MB Tech ikut menyesuaikan bodi kit yang juga pasang di bodi samping dan bawah bordes. Untuk itu, kontur jok harus diatur ulang,” lanjutnya.
Urusan belakang, seperti biasa ciri khas skubek low rider adalah memanfaatkan undur-undur agar posisi mesin berikut rumah CVT terlihat mulor ke balakang. Kata Reno, undur-undur tertutup cover bawah dana yang dipakai punya panjang sekitar 15 cm.
Sedangkan perbedaan paling mencolok dari matik Suzuki ini adalah posisi peredam kejut yang memang modelnya double sok. Tapi konstruksinya sudah diubah. Jika biasanya kedua sok terikat di arm sebelah kanan dan rumah CVT di bagian kiri, “Sekarang dijadikan satu di tengah pakai adaptor yang ditempatkan di atas mesin. Secara performa, tuas kedua sok masih tetap dirasa oke,” urai Reno.
Iya...iya...! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 120/70-14
Ban belakang : Swallow 150/70-14
Pelek : Custom 4 dan 5,5 inci
Sok belakang : Ride It
Knalpot : Variasi
“Setang pakai model robocop ditambah layar LCD biar lebih berkesan kalau ini skubek hitech. Selain itu juga, kulit jok MB Tech ikut menyesuaikan bodi kit yang juga pasang di bodi samping dan bawah bordes. Untuk itu, kontur jok harus diatur ulang,” lanjutnya.
Urusan belakang, seperti biasa ciri khas skubek low rider adalah memanfaatkan undur-undur agar posisi mesin berikut rumah CVT terlihat mulor ke balakang. Kata Reno, undur-undur tertutup cover bawah dana yang dipakai punya panjang sekitar 15 cm.
Sedangkan perbedaan paling mencolok dari matik Suzuki ini adalah posisi peredam kejut yang memang modelnya double sok. Tapi konstruksinya sudah diubah. Jika biasanya kedua sok terikat di arm sebelah kanan dan rumah CVT di bagian kiri, “Sekarang dijadikan satu di tengah pakai adaptor yang ditempatkan di atas mesin. Secara performa, tuas kedua sok masih tetap dirasa oke,” urai Reno.
Iya...iya...! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 120/70-14
Ban belakang : Swallow 150/70-14
Pelek : Custom 4 dan 5,5 inci
Sok belakang : Ride It
Knalpot : Variasi
Penulis : KR15 | Teks
Editor : Nurfil | Foto : Indra GT
waroengkopikoe
0 komentar:
Posting Komentar