Yamaha NOUVO-Z 2006
Hampir seluruh pengunjung yang hadir meyaksikan pentas MOTOR Plus Skubek Contezt di acara Tumplek Blek Otobursa 2011, Sabtu-Minggu lalu dibuat penasaran. Apa lagi kalau bukan sama besutan salah satu conteztan yang dipajang.
Itu karena Yamaha Nouvo Z 2006 milik Antanius Chandra yang turun di kelas extreme ini indentitasnya sudah hilang total. Malah sudah berubah bentuk jadi klasik berjenis Roundtank yang diproduksi sekitar era 1937-an.
Maklum sudah jadi tradisi bengkel Ton's Chrome bila turun di event gawean MOTOR Plus dan Majalah BIKERS selalu menampilakan ubahan berbeda juga dengan ide segar. "Tahun ini coba tampilkan tema klasik," jelas builder gondrong yang buka bengkel di Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
Untuk mengerjakan praktis hanya bagian mesin Nouvo Z yang dipakai. Sisanya custom sendiri mengandalkan rangka dari pipa seamles diameter 32 mm dan tebal 3 mm. "Model rangka dibuat simpel mengikuti besutan lawas seperti DKW Union atau BSA Bantam 125 cc," lanjutnya.
Diakui oleh Anton memang sengaja menghilangkan identitas mesin yang dipakai. Sesuai temanya, makanya seluruh bagian CVT dan mesin dibungkus pelat besi. "Modelnya dibuat membulat supaya tidak kaku," urai builder berambut lurus.
Paling unik ide untuk menyiasati bagian mesin
biar silinder terlihat jadi tegak. Mengandalkan barang copotan dari blok dan
silinder head milik Vespa yang disusun di atas crankcase tengah Nouvo.
"Mesin dan silinder head tambahan enggak aktif kok, cuma pemanis
saja," lanjut juragan krom ini.
Sedang areal roda, keduanya dipilih pelek dengan diameter 21 inci. Aplikasi dari pelek depan Suzuki TS, tapi biar terlihat makin sip, batang jari-jari dibuat lebih kekar, mengandalkan besi bulat dengan diameter 6 mm. "Ini yang bikin motor kelihatan jangkung dan kurus layaknya motor klasik," urai Anton yang mengandalkan teromol depan milik Suzuki TS.
Aplikasi roda ring 21 inci membutuhkan ubahan radikal pada CVT. Crankcase CVT terpaksa harus dibikin lebih panjang lagi. Tentunya agar belakang roda enggak mentok. "CVT ditambah daging sekitar 10 cm," jelas builder asal Palembang, Sumatera Selatan ini. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Setang : Ton's Chrome
Teromol belakang : Yamaha Mio
Tangki : Ton's Chrome
Knalpot : Ton's Chrome
Ton's Chrome : 021-7392471
Sedang areal roda, keduanya dipilih pelek dengan diameter 21 inci. Aplikasi dari pelek depan Suzuki TS, tapi biar terlihat makin sip, batang jari-jari dibuat lebih kekar, mengandalkan besi bulat dengan diameter 6 mm. "Ini yang bikin motor kelihatan jangkung dan kurus layaknya motor klasik," urai Anton yang mengandalkan teromol depan milik Suzuki TS.
Aplikasi roda ring 21 inci membutuhkan ubahan radikal pada CVT. Crankcase CVT terpaksa harus dibikin lebih panjang lagi. Tentunya agar belakang roda enggak mentok. "CVT ditambah daging sekitar 10 cm," jelas builder asal Palembang, Sumatera Selatan ini. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Setang : Ton's Chrome
Teromol belakang : Yamaha Mio
Tangki : Ton's Chrome
Knalpot : Ton's Chrome
Ton's Chrome : 021-7392471
Penulis
: Belo | Teks Editor : Nurfil | Foto : Indra GT
waroengkopikoe
0 komentar:
Posting Komentar