Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

MOTORplus - Online

| Bagi teman teman diluar kota yang ingin memesan onderdil modifikasi seperti yang ada di halaman rubrik, dapat menghubungi kami melalui kolom komentar dengan meninggalkan nama, nomor handphone yang bisa dihubungi atau sms, atau alamat email. Kami akan segera membalas dan mengkonfirmasi estimasi biaya termasuk biaya pengiriman |

Engga Pake Ribet

Written By pijar mentariku on Selasa, 25 Oktober 2011 | 22.47

Suzuki Skywave 2008 (Malang)


Saat memperhatikan Suzuki Skywave milik M. Subhan Sahroni ini, kesan yang pertama muncul adalah enggak ribet. Meskipun roda belakang sudah mundur dan ada penambahan di bagian bodi, tapi semuanya tetap enak dilihat. 



"Sebab prinsip saya meskipun banyak yang dirombak tapi tetap terlihat wajar, enggak aneh," kata Roni, panggilannya sehari-hari.

Hal ini juga yang membuat semua terlihat pas dan ditempatkan dengan proporsi benar. Misalnya saja roda belakang. Dengan memundurkan sumbu roda sepanjang 15 cm, pelek belakang yang full custom tampak sesuai. Pelek ini lebarnya cukup ekstrem yaitu 8 inci. "Memang untuk bodi Skywave yang besar harus dipilih roda yang lebar juga supaya tampak harmonis di semua sisi," terang ayah dua anak ini.




Di depan, cukup pakai yang lebarnya 3,5 inci. "Terlalu lebar, maka akan repot di handling, selain berat juga sudut putarnya jadi berkurang banyak," ungkap Roni dari Malang, Jawa Timur.

Untuk peleknya sendiri juga dibuat dengan mengacu pada desain yang banyak diaplikasi komunitas H-D beraliran chopper. "Jadi saya enggak mau hanya sekadar pakai pelek mobil saja, kami harus pikirkan juga desain palangnya," tambah pria 34 tahun ini.




Pelek seperti ini termasuk one piece. Artinya antara palang dan bibir rim-nya satu kesatuan. Banyak juga yang membuat kedua bagian itu terpisah atau biasa disebut dengan pelek two pieces.

Untuk mengikuti roda besar tadi, di bagian bodi perlu ada penambahan juga supaya bertambah gambot. "Enggak perlu rombakan total, cukup dengan penambahan body kit di beberapa sektor," cerita pemilik usaha rental film ini.

DUA WARNA




Dalam hal memadukan warna pun Roni terlihat lihai. Sadar ubahannya banyak bermain di bodi, maka dia hanya menggunakan dua warna, hitam dan oranye. "Dengan warna seperti itu, maka detail bodi akan terlihat jelas," ujarnya.

Misalnya di bagian bodi yang penuh lekukan, dia menggunakan warna oranye. Hal itu membuat ubahan yang dilakukan tadi menjadi titik yang akan diperhatikan, maklum saja warnanya terang. "Selain itu warna oranye juga menjadi favorit saya," ungkap pemilik postur sedang ini.

Misalnya saja di bagian cover depan atau tepatnya di atas head lamp. Begitu juga dengan di sisi samping cover depan. "Di tambahan bodi depan ini juga kami tanam semacam lampu sein," cuapnya dengan logat Jawa kental. Begitu juga dengan penambahan di bagian bawah dek atau yang biasa disebut side skirt. Semuanya menggunakan fiberglass.

Sedangkan bagian bodi yang masih standar dibiarkan berkelir hitam gelap. Lalu pada bagian jok juga sudah dibuatkan semacam penutup pada bagian boncengan yang juga berwarna layaknya jeruk tadi. "Bagian itu knock down alias bisa bongkar pasang," ujarnya.

Hebat. Body kit yang nempel taunya juga bisa dibongkar pasang.

DATA MODIFIKASI

Pelek depan : Custom 3,5x14 inci
Ban depan : Swallow 120/70-14
Pelek belakang : Custom 8x14 inci
Ban belakang : Swallow 160/60-14
Sok belakang : Yoko
Tabung sok : Pico
Knalpot : Yoshimura
Setang : Custom

Penulis/Foto: Ade, Nurfil/Ade

waroengkopikoe

0 komentar:

Posting Komentar