Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

MOTORplus - Online

| Bagi teman teman diluar kota yang ingin memesan onderdil modifikasi seperti yang ada di halaman rubrik, dapat menghubungi kami melalui kolom komentar dengan meninggalkan nama, nomor handphone yang bisa dihubungi atau sms, atau alamat email. Kami akan segera membalas dan mengkonfirmasi estimasi biaya termasuk biaya pengiriman |

Low Rider Atau Pro-Street?

Written By pijar mentariku on Jumat, 04 Mei 2012 | 04.22



Suzuk
i
SKYDRIVE2012
 (Jakarta)





Body dibiarkan standard karena dianggap sudah Oke


Stang dari Honda
Istilah aliran pro-street biasanya diadopsi di motor-motor besar macam H-D. Namun Topo Goedhel Atmodjo dari Tauco Custom ngotot aplikasi di skubek. Katanya seperti terlihat di Suzuki Skydrive milik Bro Yudi Hendra ini.

Istilah pro-street gaya-gayaan Topo saja. Mungkin menurut dia sih motor prosteet yaitu bisa dipakai di jalanan. Bukan seperti di H-D yang cirinya antara rangka belakang dan depan rata.

Kalau mau jujur sih lebih gampang Skydrive ini mengikuti aliran low rider. Ciri aliran low rider di skubek tidak hanya berkesan ceper, tapi sumbu roda dibuat melar.

Tentu teknik paling gampang untuk memanjangkan sumbu roda, modifikator urakan itu pasang undur-undur atau engine mounting yang dipanjangin. “Sekarang lebih molor 15 cm,” jelas Topo yang konsisten dengan bodi pelat itu.



Undur-undur bikin mundur 15 Cm
Shock Grand Classic
Topo mengubah bagian kaki-kaki lain. Pelek belakang aplikasi yang lebih lebar. Untuk itu harus main custom. Lingkarannya aplikasi dari pelek mobil bahan besi. Dipilih yang lebarnya 6 inci.

Sedangkan untuk pegangan dengan teromol, mengaplikasi gaya pelek billet atau monoblok. Bahannya ambil dari pelat besi 2 cm dipadukan dengan teromol asli Skydrive. “Karena jenis bahan yang berbeda, digabungkan dengan teknik baut,” jelas bro yang bermarkas di Jl. Kebagusan Raya No. 99 Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Untuk sokbreker belakang juga disesuaikan dengan tampilan low rider. Dipilih yang desainnya klasik. Diambil dari kepunyaan Honda Grand yang aslinya sudah dikrom abis.

Tinggal pelek depan. Diambil dari punya mobil juga yang lebarnya 3 inci. Untuk billet atau bagian dalamnya juga aplikasi dari pelat 2 cm. Sedangkan teromolnya bikin dari pipa. Dibuatkan dudukan laher kanan-kiri, namun tanpa gigi spidometer karena sudah aplikasi model digital.




Up Side Down dari limbah Big Scooter
Untuk sok depan mengandalkan tipe upside down dari limbah big matic. Pemasangannya gampang, cukup melepas as segitiga Skydrive, dipasangkan di triple T upside down.

Kini Yudhi puas, motor yang sebenarnya untuk hadiah ulang tahun istrinya sudah keren. Pada saat pengambilan, wajah sang istri penuh bingar. Doi bilang, “yang.. motornya bagus, saya suka” tutup Vita, bininya Yudhi.

So sweet, bro!
 (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 120/70-14
Ban belakang : Corsa 150/60-14
Knalpot : Kwangen Product
Sepatbor : Tauco
Tauco Custom : 0856-8380-209
Penulis : Hanggi | Teks Editor : Nurfil | Foto : Axl
waroengkopikoe

0 komentar:

Posting Komentar