Yamaha Cuzztomatic 4 di 2011
kembali bergulir. Denpasar menjadi kota pertama penyelenggaraan pada 1-2
Oktober kemarin. Hasilnya, juri menobatkan Yamaha Mio produksi 2005 ini sebagai
The Best Region dan berhak ikut Grand Final di Bandung pada 30 Oktober
nanti.
Tentu saja terpilihnya motor dengan konsep green frog atau kodok hijau ini
setelah melewati ketatnya penilaian dengan kontestan yang lain. Mio ini ikut
dalam kelas Automatic X-treme MEFRIK. Jika dilihat, tampilan memang sudah
berubah total, baik bodi maupun kaki-kaki.
"Untuk bodinya dibuat agak gado-gado, tapi masih dalam satu merek.
Semuanya produksi Yamaha," kata I Wayan Gintara Putra, pemilik sekaligus
modifikator dari bengkel GPS, Badung, Bali.
Gado-gado maksudnya tentu saja bukan berisi sayuran, tapi cover bodinya berasal
dari motor Yamaha yang lain. Untuk cover bodi depan, dia menggunakan punya
Xeon. "Bentuk Xeon lebih sangar dibanding Mio, sesuai dengan konsep
juga," kata Wayan yang biasa dipanggil kodok ini.
Sedangkan bagian belakang mencomot dari Jupiter Z, khususnya pada bagian stop
lampnya. "Bentuk lampu rem Jupiter lebih menarik dibandingkan tipe
lainnya," lanjut pria 35 tahun ini.
Ada satu hal yang wajib ditiru buat calon peserta Cuzztomatic. Karena ini adu
modifikasi satu merek, jangan sekali-kali menggunakan part atau model bodi dari
merek motor lain. Sebab jika hal itu dilakukan bisa mengurangi nilai dari juri
dan efeknya akan sangat besar sekali.
Untuk urusan kaki-kaki, khususnya pelek, Wayan
mulai mengikuti virus yang ada di Jakarta. Cirinya adalah menggunakan pelek
custom dengan jari-jari besar. Peleknya sendiri hasil ubahan dari pelek mobil
dengan lebar telapak 3,5 inci.
Terbukti ini masih sangat baru untuk komunitas modif di Bali. "Saya yakin kalau motor saya ini yang pertama aplikasi jari-jari seperti ini di Bali," bangga ayah 2 anak ini.
Setiap batang jari-jari itu mempunyai diameter 8mm. Supaya tampak lebih eye catching lagi, batang jari-jar tadi dikrom sehingga jadi lebih mengilap.
Hal lain yang menjadi nilai lebih motor ini adalah pengerjaan yang sangat rapi. Sambungan antar bodi custom dari fiber yang digunakan sangat presisi. Pantas untuk menjadi yang terbaik.
Terbukti ini masih sangat baru untuk komunitas modif di Bali. "Saya yakin kalau motor saya ini yang pertama aplikasi jari-jari seperti ini di Bali," bangga ayah 2 anak ini.
Setiap batang jari-jari itu mempunyai diameter 8mm. Supaya tampak lebih eye catching lagi, batang jari-jar tadi dikrom sehingga jadi lebih mengilap.
Hal lain yang menjadi nilai lebih motor ini adalah pengerjaan yang sangat rapi. Sambungan antar bodi custom dari fiber yang digunakan sangat presisi. Pantas untuk menjadi yang terbaik.
Audio Khas Bali
Sejak Yamaha Cuzztomatic 2 yang digelar pada 2008 lalu, modifikator Bali memang selalu identik dengan aplikasi kosmetik audio. Bahkan pada waktu itu khusus Bali dibuka kelas audio. Kelas khusus ini tidak ada di kota lainnya. Terbukti sampai sekarang pemasangan audio seperti sudah menjadi keharusan bagi para modifikator skubek di sana.
"Karena dek skubek itu lega maka pemakaian audio memang dianggap paling cocok. Memang posisi riding jadi sedikit terganggu, tapi demi tampilan ya nggak masalah," alasan Wayan.(motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban: FDR 120/60-14
Head unit: Acelera
Subwoofer: JBL
LCD: Centro 7 inci
GPS: 0819-1666-6995
Penulis
: Nurfil | Teks Editor : Nurfil | Foto : BoyoSejak Yamaha Cuzztomatic 2 yang digelar pada 2008 lalu, modifikator Bali memang selalu identik dengan aplikasi kosmetik audio. Bahkan pada waktu itu khusus Bali dibuka kelas audio. Kelas khusus ini tidak ada di kota lainnya. Terbukti sampai sekarang pemasangan audio seperti sudah menjadi keharusan bagi para modifikator skubek di sana.
"Karena dek skubek itu lega maka pemakaian audio memang dianggap paling cocok. Memang posisi riding jadi sedikit terganggu, tapi demi tampilan ya nggak masalah," alasan Wayan.(motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban: FDR 120/60-14
Head unit: Acelera
Subwoofer: JBL
LCD: Centro 7 inci
GPS: 0819-1666-6995
waroengkopikoe
0 komentar:
Posting Komentar