Nyeleneh, ya? Sebab, biasanya modifikator lain menonjolkan tulang kekar hasil pemanjangan rangka. Namun Deny berpikir beda. Toh ide ini muncul bukan semata ingin tampil bertentangan dengan arus.
Alasan Deny, "Saya bikin begini karena basisnya dari Honda BeAT. Motor ini kan wheelbase-nya pendek. Jadi, kalau tulang tambahan yang dibiarkan terlanjang justru membuat perbandingan bodi atas dan bawah malah jadi tidak berimbang. Tidak proporsional. Malah mungkin juga terlihat kopong"
Apalagi Deny memperpanjang sumbu roda hingga 60 cm. Yaitu, 20 cm ke depan dan 40 cm ke belakang. Makanya pemilik usaha pusat kebugaran Metrix itu membuat baju full fiber untuk menutupi belulang tadi.
Ide rancangan baju tadi berlanjut, tak sekadar menutupi ketidakseimbangan. Berhubung konsep low rider sudah banyak, Deny ingin menambah aroma chopper di situ. "Sekalian saja dibuat bajunya sampai menutupi roda. Maka terciptalah ide full sepatbor," jelas pria tiga puluh tahun itu.
Namun, pemikiran beda Deny harus dipertanggungjawabkan. Pastinya pembuatan baju tidak bisa sembarangan. Sebab, kalau bodi baru hanya dibuat polos, tidak bernilai seni. Sebaliknya, jika terlalu banyak lekuk-lekuk variasi, malah jadi bikin pusing. Selain sulit juga membuat cetakan fibernya.
"Kuncinya, saya menyerasikan lekukan-lekukan di baju baru dengan lekukan di bodi asli bawaan BeAT. Jika di bodi asli ada garis melengkung 45°, maka di bodi bawah pun saya buatkan garis 45°. Jadi tidak ada tarikan lekukan atau garis yang bertentangan," jelas Deny yang sudah dikaruniai dua orang putra dan seorang putri ini.
Belum cukup di situ, di balik jubah, Denny menyusupkan teknologi lumayan canggih. Sebagai juragan bengkel modifikasi audio mobil, doi punya pengetahuan soal kelistrikan. Makanya dirangkailah peranti elektrik otomatik. Misalnya, lampu indikator mesin ON/OFF di panel setang bisa merangkap indikator sein. Juga lampu stop berciri lambang independen bisa menyala kedap-kedip. Mirip kinerja lampu di mobil Formula 1 (F1) saat balap di cuaca hujan.
"Semua pengoperasiannya, cukup dengan menekan satu tombol di knop asli bawaan BeAT. Selain itu, saya buat tombol pembuka jok secara otomatis. Saya memanfaatkan mekanisme hidrolis. Ini ide baru yang saya coba tawarkan," bangga Deny yang bos Retro Motor (RM) ini.
Selain tawaran tadi, Deny coba membuat terobosan di sektor kaki depan. Ia menghilangkan sistem sokbreker dengan rigid. Namun peredaman menggunakan sistem lengan ayun. Makanya, sokbreker di tengah bodi, jadi berfungsi.
"Kalau ada gerak akibat jalan tidak rata, setang akan turun sedikit. Sedang bodi di dekat pijakan kaki agak membuka. Tapi gerakan setang dan bukaan bodi hanya sekitar 2 cm.
Oh ya, tampilan minimalis racikan Deny hanya muncul di sektor pengendali arah, alias setang alias batang kemudi. Nah, dua batang besi mirip tanduk rusa itu muncul dari tengah pelat poros yang berbentuk lambang independen.
"Biar lebih kekar saya pakai besi pipa 0,5 inci, baru disambung pipa setang asli agar bisa masuk selongsong gas," jelas Deny panjang lebar.
Ribet juga ya aplikasi yang ada di balik jubah BeAT ini!
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Kumho 150/60-14
Ban belakang : Kumho 175/65-14
Pelek depan : Bad Lock 5 inci
Pelek belakang : Bad Lock 8,5 inci
Sokbreker belakang: KX110
Master rem : Kitaco
Cakram belakang : Kawasaki Ninja
Penulis/Foto : Aries/GT
0 komentar:
Posting Komentar